Sebanyak 1 warga pingsan dan tiga orang lainnya luka akibat insiden itu, Jumat, 20 Juli 2018. Pemerintah Kota Bandarlampung berniat menjadikan lahan seluas 4 hektare itu dari pasar menjadi perkantoran pemerintahan.
Situasi memanas beberapa saat, tapi dapat direndam sehingga alat berat eksavator bisa merobohkan beberapa bangunan yang masih berdiri di tempat itu. Warga mempertahankan rumahnya karena telah tinggal di tempat tersebut sejak tahun 2000.
"Lahan ini dulunya pasar, fungsikan lagi sebagai pasar. Pemerintah kalau mau membongkar juga seharusnya berunding dulu dengan warga, bukannya dengan cara tidak beradab ini," kata Hastuti, warga yang terkena penggusuran.
Asisten I Pemerintahan Kota Bandarlampung Sukarma Wijaya mengatakan, semula ada 187 orang yang menghuni di lokasi Pasar Griya Sukarame.
"Pemkot sudah melakukan sosialisasi dan pemberitahuan hingga surat teguran 1 sampai 4. Setelah ada itu, jumlahnya berkurang. Terakhir tertanggal 2 Mei 2018, tinggal 26 penghuni. Berarti sosialisasi ini kan sudah berjalan dan selesai," katanya.
PANDAWA AF
0 comments:
Posting Komentar