Petani hanya bisa menyelamatkan tanaman padi sebisanya, tapi kebanyakan sia-sia karena kebutuhan air harus banyak.
Petani di Fajarmulia, Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu, hanya mengandalkan hujan, saluran irigasi hanya impian mereka. Di saat kemarau ini, untuk mendapatkan air dari sumber air satu-satunya, Sungai Waywaya, harus menggunaka mesin pompa. Untuk mendapatkan mesin itu jelas tidak mungkin bagi petani gurem seperti mereka.
"Harapan kami pemerintah mau membantu petani di saat seperti ini. Kemarau ini petani butuh pompa air," kata Ahmad Dahlan, petani di Dusun Giriharjo, Pekon Fajarmulia, Jumat, 27 Juli 2018.
Ratusan petani di desa itu sudah berusaha menyelamatkan tanaman dengan cara mengambil air dari sungai. Tapi jaraknya jauh dan hanya bisa sekadarnya.
"Andai ada pompa mesin, kami bisa lebih mudah mengairi sawah," ujarnya.
EPRIZAL
Posting Komentar