pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Petani di Pringsewu Menunggu Takdir Gagal Panen

PRINGSEWU (27/7/2018) - Petani tadah hujan di Kabupaten Pringsewu mulai gundah sekaligus terbayang kegagalan panen musim ini. Tanaman padi yang baru mereka dalam hitungan hari jika tidak turun hujan, akan mati. Tanaman baru tumbuh itu tidak mendapat pasokan air sejak bulan lalu.

Petani hanya bisa menyelamatkan tanaman padi sebisanya, tapi kebanyakan sia-sia karena kebutuhan air harus banyak. 

Petani di Fajarmulia, Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu, hanya mengandalkan hujan, saluran irigasi hanya impian mereka. Di saat kemarau ini, untuk mendapatkan air dari sumber air satu-satunya, Sungai Waywaya, harus menggunaka mesin pompa. Untuk mendapatkan mesin itu jelas tidak mungkin bagi petani gurem seperti mereka.

"Harapan kami pemerintah mau membantu petani di saat seperti ini. Kemarau ini petani butuh pompa air," kata Ahmad Dahlan, petani di Dusun Giriharjo, Pekon Fajarmulia, Jumat, 27 Juli 2018.

Ratusan petani di desa itu sudah berusaha menyelamatkan tanaman dengan cara mengambil air dari sungai. Tapi jaraknya jauh dan hanya bisa sekadarnya. 

"Andai ada pompa mesin, kami bisa lebih mudah mengairi sawah," ujarnya.

EPRIZAL
0

Posting Komentar

-->