Pada akhir pekan lalu, BMKG, memperingatkan gelombang tinggi di perairan Indonesia, yang mereka perkirakan berlangsung hingga akhir Juli 2018. Puncak ekstrim terjadi pada 23-28 Juli, dengan ketinggian 2.5-6.0 m. di perairan Barat Bengkulu hingga Lampung.
Bupati Pesisir Barat DR H. Agus Istiqlal mengatakan ia terus memantau situasi sejumlah pekon di Kabupaten itu, yang banyak berada di sekitar pantai, mulai dari Way Haru hingga Lemong dan Krui, Pesisir Tengah.
Marzawi, Peratin Pagar Dalam, Kecamatan Lemong, mengatakan belasan rumah rusak ringan pada malam Rabu dan air laut terus masuk ke permukiman hingga Rabu malam. “Saya sudah meminta warga siaga dan mengamankan barang berharga,” katanya.
Seorang petugas di Pulau Pisang mengatakan ketinggian ombak di sana mencapai empat meter lebih pada Rabu, dan mencapai lima meter pada pagi harinya. Air laut masuk ke permukiman, membawa hanyut kayu-kayu.
Banyak jalan mengalami abrasi di sepanjang jalan pantai Pesisir Barat dari Lemong hingga Pesisir Tengah. Pada Rabu pagi sampah, terutama kayu, berserakan di jalanan.
YUAN ANDESTA DAN ROBERT ARIESTA
0 comments:
Posting Komentar