Para petani tidak berdaya karena pabrik juga mengaku kelebihan kapasitas. Para sopir bisa tiga hari tiga malam baru bongkar. Ketika di ujung pintu pabrik, harga naik-turun. “Harga sekarang Rp800 per kg,” kata Solehan di pintu pabrik sawit Kalirejo, Lampung Tengah, pada Sabtu, 30 Juni 2018.
Berkilo-kilo dalam antrean, Adi S, tahunya masih Rp1.000 per kg. Seorang sopir truk lain, yang sudah lebih dekat dengan pabrik CPO memperoleh informasi harga Rp900 per kg.
Adi S, seorang suplier, mengatakan harga sawit terus turun sejak Ramadhan yang lalu. “Panen raya hingga empat bulan lagi..sawit dari Bengkunat, Pesisir Barat, juga dikirim ke sini.. belum lagi dari Kalianda, Lampung Timur, dan Padangratu,” katanya.
Tidak fairnya, sejumlah lapak sawit menyatakan tutup sebelum Lebaran. Mereka tidak lagi menerima sawit, dengan alasan pabrik tidak mau menerima. Beberapa lapak yang buka terus menurunkan harga. Lebih murah, bisa lebih cepat dan tidak antre.
Solihan, warga Sendang Mulyo, Kalirejo pun membiarkan sawitnya menghampar di depan rumahnya. Dia sedang tidak tertarik menjual. “Hari ini Rp800, kalau naik menjadi Rp1.000, saya jual… Soalnya panen raya masih terus berlangsung empat bulan lagi,” katanya.
ZEN SUNARTO
0 comments:
Posting Komentar