Selain menyalakan 1.000 lilin, sekelompok remaja itu juga membaca puisi dan menyediakan kain putih panjang untuk tanda tangan, menolak pansus Money Politic DPRD Lampung. Mereka menargetkan seribu tanda tangan.
Ica Novita, korlap aksi, mengatakan semua keputusan KPU, Bawaslu, dan Gakumdu pilihan masyarakat. Mereka tidak mau dibodohi pejabat dan elite politik yang tidak bertanggung jawab. “Jangan maling teriak maling,” katanya.
Sedangkan Fadli, perwakilan Pemuda Lampung, mengatakan gubernur sudah ditentukan. Karena itu mereka mendukung KPU, Bawaslu, dan Gakumdu. Ia tidak setuju jika keputusan tersebut dizolimi oleh kepentingan elite politik.
PANDAWA AF
0 comments:
Posting Komentar