Dimotori Koalisi Rakyat Lampung untuk Pemilu Bersih, massa memulai aksi dari Patung Kuda Monas, bergerak ke Kantor Bawaslu, lalu ke Kantor KPK di Kuningan. Pada awalnya jumlahnya puluhan orang, namun membengkak hampir seratusan saat di Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sepanjang beraksi dari Monas ke Bawaslu dan KPK, massa meneriakkan yel-yel “Arinal – Nunik Batalkan,” “Arinal-Nunik Kacung SGC”. “Pada hari tenang pun mereka melakukan money politic,” kata Rakhmat Husein, koordinator aksi.
Di KPK, tudingan dugaan money politic ditambah dengan permintaan audit atas kekayaan Arinal – Nunik, jumlah dana kampanye Rp9 miliar, sumbangan PT Sugar Group Companies yang hanya disebut Rp750 juta, dan penyelidikan atas manipulasi pajak perusahaan gula tersebut, yang hanya melaporkan seratusan hektare dari 400-an hektare yang dimiliki.
Rifki Indrawan, juru bicara massa, mengatakan mereka akan terus bergerak menuntut Bawaslu mendiskualifikasi pasangan Arinal – Nunik dengan dugaan melakukan money politic. “Kami tidak akan menyerahkan Lampung lima tahun ke depan kepada pemimpin yang hanya jadi cecunguk korporasi,” ujarnya.
PANDAWA DAN LIA DAMAYANTI
Maju terus demi kemurnian demokrasi di lampung. Usut tuntas keterlibatan SGC.membiayai paslon tertentu dalam pilgub 2018. Lampung. Bentuk tim invesgasi untuk menyelidiki berbagai pelanggaran yng selama ini yang di lakukan oleh SGC antara lain penguasaan tanah yng ribuan hektar, pajak yng seharusnya di bayar, CSR untuk masyarakat lingkungan prusahaan, selidiki juga kemitraan dengan masyarakat translok SP 2,2,3 di UPT. Translok
BalasHapus