Warga Griya Sukarame Bandarlampung Bertahan di Emperan

BANDARLAMPUNG (22/7/2018) – Setidaknya 37 kepala keluarga, bersama isteri dan anak mereka,  bertahan di Pasar Griya Sukarame, Bandarlampung, yang digusur Pemerintah Kota Bandarlampung pada Jumat. 20 Juli yang lalu.

Hingga Minggu, 22 Juli 2018, mereka masih tidur di sana, sebagian di emperan. Di siang hari, para wanita dan anak-anak terus mencari barang berharga dari reruntuhan gusuran. Apa saja yang bernilai diangkut, termasuk mengumpulkan bata bekas bangunan yang sudah berkeping.

Meskipun menyadari lahan tersebut milik Pemerintah Kota Bandarlampung, mereka tidak bisa begitu saja meninggalkan tempat yang sudah dihuni belasan tahun. “Kami sudah tidak memiliki apa-apa. Belum tahu akan tinggal di mana. Makan pun kini hanya dengan nasi putih,” kata Yunia.

Hasan, tokoh Pasar Griya Sukarame, mengatakan mereka bertahan karena pihak lembaga hukum masih negoisasi dengan Pemerintah Kota Bandarlampung.  Menurut informasi yang mereka peroleh, lahan seluas 4 hektare itu bukan diperuntukkan buat perkantoran, tetapi dibangun untuk pasar.

Pembongkaran Pasar Griya Sukarame membuat warga bentrok dengan petugas Satpol PP pada Jumat lalu. Seorang warga pingsan dan tiga lainnya luka akibat insiden itu.


Usai membongkar, Asisten I Pemerintahan Kota Bandarlampung Sukarma Wijaya mengatakan setidaknya 187 orang menghuni di lokasi Pasar Griya Sukarame. Hingga 2 Mei 2018, mereka sudah melayangkan empat kali surat teguran.

PANDAWA AF

0 comments:

Posting Komentar