Warga Metro Raup Untung Besar Jual Bunga Melati

METRO (13/7/2018) - Peluang bisnis yang belum banyak dilirik dan digeluti orang, namun sudha dijalankan Ny Eti, warga Kelurahan Tejoagung, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, Lampung. Lahan seluas 920 meter per segi di belakang rumahnya, dari tanaman padi diganti melati lokal. Semula ia hanya coba-coba, tapi ternyata peminatnya tinggi.

Ny Eti banjir order bunga melati dari luar Lampung, seperti Palembang, Sumatera Selatan. Harga jual bunga melati Rp300 ribu per kilogram, dan ia bisa untung Rp200 ribu per kilogram. 

Bunga melati biasanya digunakan untuk aksesoris pengantin seperti sanggul, keris untuk upacara adat, dan pesta pernikahan. Ny Eti kewalahan menerima pesanan karena panennya terbatas. Kini ia berencana menambah luas lahan dan tanaman dari yang ada sekarang 300 batang.

"Peminatnya tinggi sedangkan pembudidaya masih sedikit. Masa tanam hanya lima sampai enam bulan sudah panen," katanya, Jumat, 13 Juli 2018.

Ia mengatakan, perawatan tanaman melati mudah dan tidak banyak biaya. Terdiri pemupukan, penyemprotan hama, juga pemangkasan. Perawatan dilakukan tiga bulan sekali.

“Permintaan terus meningkat tapi panenan saya terbatas. Rencananya lahan tanam mau saya tambah. Kalau di Metro, baru saya yang tanam, di daerah lain setahu saya baru di Bandarjaya, Lampung Tengah," katanya. 

Ny Eti mengatakan, modal yang diperlukan untuk menaman di lahan seluas 920 meter sebesar Rp5 juta. Biaya itu untuk onkos tanam dan pupuk serta bibit.

"Bibit saya beli dari Lampung Timur. Harga per batang Rp3.500," ujarnya. 

BIMA DWI INDIARTO

0 comments:

Posting Komentar