Menurut Hery, bisnis air mineral pernah dijalankan di Kabupaten Tulangbawang dan Tanggamus, tetapi gulung tikar. Ia melihat perusahaan Malaysia yang ingin menggandeng tidak akan terus-menerus melakukan pembinaan. “Paling cawe-cawe di awal,” katanya.
Asisten I Pemprov Lampung itu menyarankan Desa Wonomerto mencari alternatif bisnis lain untuk bumdesnya.
Meski demikian, Kepala Desa Wonomerto Waskito mengatakan mereka tetap akan memproduksi air mineral mulai Tahun 2019. Ia menepis pernyataan Asisten I Pemprov Lampung sebagai keraguan yang tidak berdasar.
ADI SUSANTO
Terimakasih... Jaya selalu
BalasHapus