SEKAMPUNG (11/9/2018) - Turmadi hanya petani, penghasilan sehari-harinya tidak menentu, paling besar Rp50 ribu. Ia harus bisa merawat ibunya, Mbah Sariyem, yang sakit sejak tiga tahun lalu. Ibunya menderita kekurangan cairan dan sejak empat bulan terakhir sakitnya makin parah sehingga hanya bisa berbaring saja.
Turmadi dan istrinya, Hatimah tinggal di Dusun 4, Desa Sukoharjo, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur. Kadang ia kebingungan ketika pulang kerja uang yang didapat sedikit, maka perawatan untuk ibunya otomatis seadanya lagi.
Padahal dokter menyarankan agar ibunya banyak mengonsumsi buah-buahan, karena menderita kekurangan vitamin juga.
"Uang hasil kerja kadang untuk makan saja sudah habis, jadinya saya tak bisa beliin buah-buah buat ibu," kata Turmadi, ditemui di rumahnya, Kamis, 9 Agustus 2018.
Ia pasrah dan sebisanya merawat sekaligus mengobati ibunya tapi seadanya itu. Tak tahu lagi jalan lain. Mbah Sariyem akhirnya tiap hari hanya terbaring di tempat tidur beralaskan kasus seadanya, ruangan berdinding geribik dan lantai beralaskan tanah.
Turmadi mengatakan, sampai saat ini belum pernah menerima bantuan dari pemerintah. Bahkan, dari desa yang notabene rentang jaraknya tidak jauh dari tempat tinggalnya.
"Bantuan dari pemerintah cuma sekali, kalau tidak salah zaman Presiden SBY. Kalau lainnya belum ada, dari desa terakhir ada bantuan berupa beras raskin," katanya.
Keluarganya juga pernah dijanjikan bantuan membangun rumah dari pemerintah. Ia sudah menyerahkan KTP, KK, dan tanda tangan. "Tapi, sampai sekarang gak kedengaran lagi kabarnya," kata Turmadi.
MF WAHYU
0 comments:
Posting Komentar