Massa mengadukan proyek jalan tol yang mengakibatkan usaha mereka terganggu. Lahan pertanian tak bisa ditanam dan lebung ikan juga gagal panen. Massa datang menggunakan sepeda motor, kemudian di kantor Waskita membentangkan spanduk serta berorasi agar perusahaan bertanggungjawab.
Wakil pengunjukrasa Heri Sandra mengatakan, sejak ada timbunan jalan tol, petani di sekitarnya di sana tidak bisa bercocok tanam. "Sebelumnya, petani bisa menanam di lahannya, tapi timbunan tol mengakibatkan air tidak turun sehingga lahan pertanian kering dan tak bisa ditanami," katanya.
Lebung juga, kata Heri, sejak ada proyek jalan tol tidak ada ikannya karena aliran air tertutup. Nelayan akhirnya gagal panen.
Ia menambahkan, masyarakat juga minta PT Waskita Karya membuat jembatan penyeberangan agar bisa diakses petani dan nelayan. Setelah ada proyek jalan tol, akses jalan ke lahan pertanian dan tempat ikan tertutup.
"Kami juga mendesak perusahaan mengkaji ulang AMDAL karena merugikan petani dan nelayan. Masyarakat sangat mendukung proyek nasional ini karena akan memajukan semuanya, tapi tolong perhatikan juga dampaknya terhadap rakyat kecil," kata Heri.
Saat dialog di kantor, perwakilan perusahaan Agung meminta waktu seminggu untuk menyampaikan masalah ini ke Badan Pengelola Jalan Tol.
ANTONI/DARSANI
0 comments:
Posting Komentar