Terduga Teroris Sidorejo, Lamtim, Tak Mau Pasang Bendera

SEKAMPUNG UDIK (8/8/2018) – Police line yang melingkari toko material pertanian itu sudah tidak ada. Empat buah mobil terparkir rapi di sana. “Kami sudah meminta polisi membukanya agar tetap bisa berjualan dan hidup,” ujar isteri HN, terduga teroris yang ditangkap petugas Densus 88 pada Selasa Sore, 7 Agustus 2018.

Saat ditemui pada Rabu, 8 Agustus 2018, sang isteri menolak wawancara dan pengambilan gambar. Pihak keluarga masih menunggu kejelasan soal kesalahan warga Sidorejo. Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur itu.

Wanita itu mengatakan suaminya sehari-harinya hanya berjualan. Kalaupun pergi ke luar hanya untuk mengantar barang. “Suami saya tidak pernah meneror siapa pun. Silakan tanya kepada warga di sini,” katanya.

Salah seorang pamong desa sekitar mengatakan ia dan warga dan kaget dengan penangkapan HN, pedagang alat pertanian itu, dengan dugaan teroris. 

Menurut sepengetahuannya, HN hanya terkenal aneh dan sering berbuat di luar kebiasaan warga sekitarnya. Misalnya diminta Ketua RT memasang bendera merah putih, tetapi tidak dipasang. Anak tidak sekolahkan umum. “Baru-baru ini dia menikahkan puterinya sendiri, tidak memakai penghulu atau surat nikah resmi dari Pemerintah,” katanya.

Menurut pamong itu, HN sudah lama tinggal di Sidorejo. Bisnis alat pertaniannya tergolong maju Namun ia meralat pemberitaan sebelumnya tentang HN ketua Gapoktan. “Bukan ketua Gapoktan. Dia pedagang sarana pertanian,” ujarnya.

BENI ALIF SYUHADA

0 comments:

Posting Komentar