Dibangun 14 tahun yang lalu, jembatan gantung sepanjang 120 meter itu satu-satunya akses untuk warga Gunung Batin menuju Kabupaten Tulang Bawang Barat. “Dua ribuan kendaraan roda dua lewat di sini setiap hari dan tidak pernah direhab sejak Tahun 2004,” kata Sudarno.
Jembatan gantung yang melintasi Sungai Way Terusan itu ramai karena juga lalu lintas buruh PT Gunung Madu Plantation dan PT Agro. Kedua perusahaan multidollar itu juga tidak peduli menyumbang perbaikan untuk keselamatan pekerjanya.
Agar tetap bisa dilintasi, Parmin, warga Gunung Batin, mengatakan warga menambal jembatan setinggi 15 meter itu dengan bambu dan kayu. Dilakukan pula pengawasan terhadap anak-anak sekolah agar tidak ugal-ugalan.
Pengendara yang melewati jembatan itu, demikian Parmin, banyak yang tidak sabaran. Hanya beberapa saja yang bersedia menunggu di seberang. Banyak yang nyelonong masuk dan papasan di tengah, membuat jembatan bergoyang.
Sudah ada yang meninggal jatuh ke sungai? “Semoga janganlah mas. Masak nunggu ada yang tewas dulu baru menjadi perhatian,” ujar Wakit, warga Tunas Asri.
ZEN SUNARTO
0 comments:
Posting Komentar