Alwi, warga Dusun I yang berusia 35 tahun, dimakamkan di TPU Kampung Bumiratu, Kecamatan Bumiratu Nuban, Lampung Tengah, pada Selasa, 4 September 2018. Tampak hadir di sana Kapolres AKBP Selamet Wahyudi, Danramil, dan perwakilan Pemerintah Kabupaten.
Di pemakaman, Indra Jaya, tokoh masyarakat Bumiratu, mengatakan pembunuhan dan pembakaran rumah di wilayah itu bukan karena soal suku. Dua hari sebelumnya, Alwi mengutang oli kepada pemilik bengkel Dion, dengan jaminan handphone. Besoknya, pada Senin Sore, Eni, 32 tahun, isteri Alwi, ingin menebus, tetapi disebutkan sudah ditebus Heri, saudara mereka.
Alwi konfirmasi kepada Heri dan saudaranya tersebut mengatakan ia tidak merasa menebus. Pria Bumiratu ini pun marah, mendatangi Dion, menyabet wajah pemilik bengkel itu dengan golok, dan lari ke arah irigasi, karena senjatanya terjatuh.
Saat lari, Alwi baru sadar meninggalkan sepeda motor. Ia pun kembali ke bengkel Dion. Di sana ada Ka dan Bi, yang tak terima keluarganya dibacok. Begitu Alwi menaiki sepeda motornya, mereka memukulnya.
Situasi pun menjadi tak terkendali. Warga Dusun I Bumiratu mendatangi bengkel dan membakar rumah Ka. “Sama sekali tidak terkait dengan perang antar suku,” ujar Indra Jaya.
SIGIT S
0 comments:
Posting Komentar