Rupiah Jeblok, Mahasiswa Lampung Kecam Pemerintah

BANDARLAMPUNG (10/9/2018) - Ratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung (Unila), berunjukrasa di Tugu Raden Intan atau pintuk masuk ke kota Bandarlampung, Senin, 10 September 2018. Mahasiswa mengecam pemerintah yang dinilai tidak mampu mengendalikan gejolak mata uang. Hingga mata uang rupiah terpuruk Rp15 ribu per dolar AS.

Salah satu bentuk kecaman mahasiswa diekspresikan dengan sebuah poster bertuliskan, "Presiden Goyang Dayung, Rakyat Kecil Gak Makan Kangkung."

Keterpurukan mata uang ini, menurut mahasiswa, mengakibatkan rakyat makin susah, dampaknya sudah terasa di masyarakat. Perekonomian lesu, harga barang naik karena banyak mengandalkan impor.

"Padahal, Presiden Jokowi empat tahun lalu menjanjikan rupiah kuat perkasa. Satu dolar Amerika hanya Rp9 ribu," kata orator.

Orator lainnya mengkhawatirkan krisis tahun 1998 terulang kembali karena sebabnya sama, rupiah anjlok terhadap dolar AS. "Krisis dan reformasi 1998 bisa terulang kembali," katanya.

Demo tersebut berjalan tertib dan kondusif meski di tengah arus lalu lintas padat keluar masuk Sumatera.

Para mahasiswa membentangkan poster kecaman dan keprihatinan. Di antaranya bertuliskan 1 dolar AS sama dengan satu porsi ayam geprek. "Ini menandakan betapa lemahnya dan tidak berdayanya ekonomi kita," kata seorang mahasiswa.

Massa juga menampilkan aksi teaterikal kehancuran mata uang Rupiah.

JUHARSA ISKANDAR

0 comments:

Posting Komentar