pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Perusahaan Thailand Bikin Pusing Warga Satu Kampung di Lamteng

BANDARMATARAM (26/10/2018) - Keberadaan lapak karet PT. Sritrang Linggga Indonesia (SLI),  perusahaan dari Thailand berpusat di Jambi, membuat pusing warga satu kampung di Kabupaten Lampung Tengah. Kesusahan warga dialami selama lima tahun terakhir.

Warga Kampung Terbanggi Ilir, Kecamatan Bandarmataram, tiap hari harus menghirup bau busuk ditambah lagi tanah dan air sedikit demi sedikit tercemar. Bahkan, beberapa sumur warga tak bisa lagi digunakan karena tercemar limbah karet.

Keberadaan lapak karet di Jalan Lintas Timur itu tidak mengindahkan lingkungan, tak ada pula penampungan atau pengolahan limbahnya. Semua limbah karet dibuang ke lingkungan sekitar.

Lapak itu juga dibiarkan limbah mengalir ke parit warga, sebagian lagi merembes ke sumur air dan lahan pertanian warga.

"Pokoknya jangan di sini lah, keberadaanya sangat mengganggu kami. Apalagi sumur saya sudah tercemar," kata Ny Sri, warga setempat, Jumat, 26 Oktober 2018. Sri harus membuat sumur bor lebih dalam supaya bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Ny Etik, warga lainnya menambahkan, sumurnya tercemar hingga berbau busuk. Ia menyedot semua air sampai kering. Setelah beberapa lama sumurnya normal kembali, tapi ia tetap was-was limbah kembali merembes lagi.

"Saya minta perusahaan bikin penampungan atau apalah, jangan sampai bikin warga susah," katanya.

Suyitno, warga lainnya menambahkan, warga sudah beberapa kali meminta berunding, tapi selalu gagal. Masalah itu juga sudah diadukan kepada kepala kampung tapi sampai kini tak ada tanggapan.

Pengelola lapak karet PT SLI di Lampung, Suripto mengatakan, keluhan warga sudah disampaikan kepada pemiliknya tapi belum ada tanggapan. Ia minta warga bersabar.

ZEN SUNARTO
0

Posting Komentar

-->