Lokasi ini lebih populer karena diapit dua perkebunan besar di Kecamatan Terusan Nunyai.Lampung Tengah. PT Gunung Madu Plantation, perusahaan gula, dan PT GGP, yang dulu disebut juga Umas Jaya, perusahaan perkebunan nanas.
Nama Tanjung Anom menjadi pembicaraan publik tatkala Bupati Lampung Tengah meresmikan lokasi wisata di sana Agustus lalu. Kawasan itu dulunya cuma sebuah embung, tapi diproyeksikan oleh Loekman Djoyo Soemarto sebagai tempat wisata andalan kabupaten tersebut.
Bagi warga sekitar, Kampung Tanjung Anom menjadi desa idaman, bukan hanya karena memiliki tempat wisata. Di bawah kepimimpinan Kepala Kampung Wasis Trisno Hadi, mereka tidak dipungut apa pun dalam mengurus surat-surat
.
Percepatan pembangunan jalan desa di kawasan ini juga cepat. “Sudah 20 km yang direhab, perbaikan, atau dibangun,” kata Wasis, Kamis, 11 Oktober 2018.
Seluruhnya dari Anggaran Desa? Ternyata tidak. Wasis mengelola 70 hektare lahan desa menjadi perkebunan dan pertanian, bekerja sama dengan warga. Hasilnya setidaknya Rp2 miliar dalam beberapa tahun ini. Itulah yang digunakan untuk mensubsidi pendidikan gratis untuk anak berprestasi, gratis mengurus apa pun, dan membangun kantor Kepala Kampung.
Wasis cukup populer di kalangan penduduk Tanjung Anim, yang berjumlah enam ribuan dan terdiri dari 1459 KK itu. “Dia pekerja keras. Kalau dia mau menjadi kepala kampung lagi, saya akan memilihnya,” kata K. Lestari.
ADV/SIGIT S DAN MUSTOPA
Semoga tambah jaya tanjung anom.
BalasHapusBagaimana dengan pembangunan tempat2 ibadah?
BalasHapusSmoga bukan hanya t4 wisata aja yg dibangun, t4 ibadah yg msh blm slsai pembangunannya bs segera diselesaikan....
BalasHapusKalau saya lebih suka dg istri Saya karna istri saya istri idaman yg cabtik luar dalan...
BalasHapusIdealnya, yg masuk kategori objek IDAMAN itu memang harus cantik luar dalam... kalo cuma cantik luarnya aja, mending buang kelaut aja...terus ganti yg baru...yg bener2 bisa jadi IDAMAN....
Setuju ga bro???
#Yg ga setuju..inbox!!!