pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Banjir Rangai, Lampung Selatan Terbesar dalam Sejarah

BANDARLAMPUNG (30/11/2018) – Banjir di Rangai Tritunggal, Katibung, Lampung Selatan, terbesar dalam sejarah.  Kawasan yang berada di pinggir Jalan Lintas Sumatera Bandarlampung – Bakauheni ini setiap tahun terkena genangan. “Tetapi belum pernah seperti ini. Pada Tahun 2014 juga banjir besar, tapi tidak seperti ini,” kata Hidayatulloh.

Banjir di Rangai biasanya karena ombak tinggi. Kali ini akibat luapan Way Harong, yang berada di pegunungan, di atas kawasan permukiman di sana. “Sungai meluap, masuk ke permukiman, tersendat karena air laut pasang,” ujar Sumita, juga warga di sana.

Kades Rangai Sofian memperkirakan banjir sejak malam Jumat merendam ribuan rumah di 12 dusun.  Tinggi air maksimal terjadi dinihari, mencapai satu setengah meter. Hingga Jumat sore, rata-rata 20 cm, meski ada juga dengan ketinggian 50 cm.

Banyak warga mengungsi, meninggalkan rumah mereka.  “Kalaupun dibenahi air di sini susah surut. Jadi tunggu saja air laut tidak pasang, air hilang sendiri,” kata Kartijo, warga Rangai, yang sudah mengungsikan keluarganya sejak malam.

Jalan Lintas Sumatera yang lumpuh menjelang subuh mulai normal kembali menjelang Shalat Jumat. Kasatlantas Polres Lampung Selatan AKP Reza Khomeini mengatakan Dirlantas Polda memerintahkan mereka mengalihkan sebagian lalu lintas masuk ke dalam tol, exit Lematang dan keluar di exit Sidomulyo.

Seluruh sekolah di Rangai diliburkan. Aktivitas warga berhenti total. Kebanyakan warga sibuk mengurus mebelair dan sepeda motornya, yang terendam pada malam Jumat. Beberapa dari mereka tampak membawa kendaraan ke bengkel.

Hingga Jumat Siang, petugas BPBD Lampung Selatan lebih banyak mengurus saluran air agar banjir cepat surut. Beberapa warga mengatakan belum ada pejabat dari Pemkab Lamsel menjenguk mereka. “Boro-boro bantuan,” ujar Taufik Hidayat, juga warga Rangai Tritunggal.

DEDI KAPRIYANTO DAN JUHARSA ISKANDAR

Posting Komentar

Posting Komentar

-->