Sawal, kepala Kampung Sidomulyo, Bangunrejo, Lampung Tengah, memiliki alasan sendiri. Ia ingin membuktikan sebuah desa juga bisa memiliki PAD. “Di samping itu saya gerah melihat pelayanannya. Saya ingin memperbaikinya, dengan mengaktifkan kantor setiap hari,” katanya.
Kini, di ujung Tahun 2018, yang juga merupakan akhir-akhir masa jabatannya, satu persatu cita-cita tersebut ia capai. Dari segi infrastruktur, jalan kampung yang masih seluruhnya tanah pada Tahun 2013, kini 80 persen sudah onderlag atau lapen.
Sidomulyo juga memiliki pasar sendiri, yang menghasilkan PAD. Hasilnya bisa membangun Bumka, yang juga menciptakan PAD, kesempatan kerja dan permodalan, mulai dari industri, pertanian, dan peternakan.
Fasilitas sangat memadai di Kampung Sidomulyo: untuk sekolah ada PAUD, SD, SMP, dan SMA. Tempat pemakaman umum saja ada dua. Warga memiliki alun-alun dan lapangan, yang bisa menjadi tempat berolahraga dan berkumpul.
Di akhirnya jabatannya, dua hal yang sudah dimulai, tetapi masih perlu penanganan, pembangunan destinasi wisata. Embung tinggal peningkatan fasilitas. Namun batu badak, peninggalan di zaman Hindu dan Budha, perlu rekayasa bangun. Banyak warga menghormati komplek itu sebagai tempat magis.
Namun apa pun latar belakang komplek itu, Sawal hanya memikirkan bagaimana caranya menjadi penghasilan untuk warga sekitar. Meski untuk hal itu, ia perlu kerja keras lima tahun lagi.
ADV/SIGIT S DAN MUSTOPA
0 comments:
Posting Komentar