Kabar pun menjadi banyak versi di sekitar Bagelen. Sang anak, yang kini duduk di kelas VI SD 29 Bagelen, membantah dipecat. Ia mengaku sudah tidak sekolah 2 bulan karena malu sering dimaki ibu gurunya, dengan kata tolol dan bodoh.
Saat gunjingan makin keras, lebih dari lima Guru SD 29 Bagelen mengunjungi rumah sang anak dan berbicara dengan ibunya, Siti Masitoh, 12 November lalu. Pihak sekolah meminta tidak menyebarkan gunjingan. Bahkan, sang guru mengancam menuntut Rp250 juta jika keluarga itu mengeluarkan kabar tak sedap.
Siti, guru SD Negeri 29 Bagelen membantah semuanya. Ia melihat sang anak tidak sekolah karena malu tidak dapat mengerjakan tugas. Ia menuding siswa lain yang menyebut pelajar tersebut goblok dan bodoh. Ia juga tidak merasa mengancam. “Saya malah kasihan lihat kondisi keluarganya,” katanya.
IWANSYAH
Posting Komentar