Mamad, petani keramba mengatakan, Senin, 12 November 2018, kejadian tersebut mendadak dan seluruh ikan yang ada di enam keramba mati semua. "Ikannya sudah busuk, tak bisa dikonsumsi lagi. Kerugian diperkirakan satu miliar lebih," kata dia.
Rony, penjaga ikan keramba milik Icha, mengatakan, ikan mati mendadak terjadi tiap hari. Akhir- akhir ini cuaca buruk, ditambah air irigasi yang mengaliri bendungan tercemar.
Ia terpaksa memanen lebih awal untuk mengindari kerugian lebih parah. Tapi, risikonya ikan dijual dengan harga murah. "Kita jual Rp10 ribu per kilogram. Kami rugi tapi daripada rugi lebih banyak, cuma cara itu yang bisa dilakukan. Kami berharap pemerintah mencarikan solusi agar persoalan petani ini yang kerap terjadi bisa diatasi,” katanya
ADI SUSANTO
0 comments:
Posting Komentar