Menurut Andi, jarak bahaya dari Anak Krakatau masih diperluas dari jarak 2 km ke 5 km. Namun ia mengharapkan penurunan aktivitas pada Kamis, 28 Desember 2018 sebagai tanda penurunan aktivitas gunung legenda tersebut, setelah meletus dan longsor.
Sumarno, petugas pemantau lainnya, mencatat aktivitas Anak Krakatau paling rendah terjadi pada malam Sabtu 28 Desember. “Hanya 27 kali dalam 6 jam,” katanya.
Soal banyak beredar isu aktivitas gunung Anak Krakatau bakal lebih dahsyat dan debunya akan menutupi Jakarta, Andi mengatakan, selama bekerja di Pos Pemantau Kalianda, gunung Anak Krakatau belum memperlihatkan aktivitas ke arah seperti itu.
GELLY DAN DEDI KAPRIYANTO
Posting Komentar