Dievakuasi, Tangis Pengungsi Tsunami Sebesi Pun Meledak

CANTI (25/12/20178) – Tangis sebagian warga Pulau Sebesi pun meledak saat tiba di Pelabuhan Canti, Lampung Selatan. Sedikitnya 300 orang dievakuasi Selasa, 25 Desember 2018. Mereka menggunakan kapal tradisional. Padat hingga bagian atas.

Setidaknya 3.000 warga Pulau Sebesi masih cemas. Umumnya masih mengungsi di pegunungan. Ratusan rumah diperkirakan hilang atau rusak. “Saya sudah tidak memiliki apa-apa lagi,” kata Sulaiman,  pria gaek berusia 73 tahun, yang kehilangan rumah, disapu tsunami.

Menurut Sulaiman, warga umumnya selamat karena Allah masih memberi tanda kepada masyarakat. Sejam sebelumnya, sekitar pukul 08.30, deru angin bercampur kilat mendesing. Warga cepat-cepat  lari ke gunung. Mereka melihat tsunami dua kali menghantam permukiman pada pukul 21.30 dan 22.00, malam Minggu, 22 Desember 2018.

Pria berusia 73tahun  itu luka karena tidak bisa bergerak cepat. “Saya terbentur saat naik gunung. Masih kesapu air setinggi 2 meter…saya tidak bisa bayangkan berapa meter tinggi tsunami di bawah,” katanya.

Joko, Kamtisar Polair Polda Lampung, yang menerima warga di Pelabuhan Canti, mengatakan belum ada kabar warga meninggal di Pulau Sebesi. Namun, dari 300 penumpang yang tiba, 4 luka-luka. Seorang warga dikabarkan hilang.

Ombak tinggi membuat Ke-300 warga Pulau Sebesi membutuhkan waktu hampir 3 jam tiba di Pelabuhan Canti, dari biasanya sejam perjalanan.

DEDI KAPRIYANTO

0 comments:

Posting Komentar