Isu Tsunami Minggu Sore, Pengungsi Bandarlampung Panik

BANDARLAMPUNG (23/12/2018) – Entah siapa yang memulai dan tega membuat pengungsi Teluk Bandarlampung panik pada Minggu Sore, 23 Desember 2018. Dalam pesan berantai lewat ponsel, ada yang menyebut air laut naik, tsunami datang, Teluk Lampung tenggelam.

Pesan berantai tersebut karuan saja membuat ratusan pengungsi di DPRD dan Kantor Pemprov Lampung panik. Anak-anak bingung, isteri cemas, karena ayah atau suami mereka sedang pulang ke rumah.

Meski kepanikan hanya sejam, namun bagi Maryati, warga Gudang Lelang, pesan berantai itu menyesakkan dadanya. “Bayangkan itu benar. Saya kehilangan suami. Tidak bertemu lagi dengan anak. Rumah sudah tidak ada,” katanya.

Walau berada di lokasi Kantor Gubernur, yang lokasinya tinggi, warga, terutama anak-anak dan wanita menjadi tak nyaman hingga menjelang Isya, malam Senin. Apalagi umumnya mereka berusaha menghubungi keluarga dengan ponsel, tidak tersambung.

Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, yang beberapa saat sebelumnya berada di lokasi, meminta warga Lampung tenang menyikapi tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang tinggi. Menurut BMKG, air laut masih naik turun, tetapi tidak setinggi malam Minggu.

Ridho mengatakan, hingga Minggu Sore, Sekda menerima laporan 48 warga meninggal ratusan luka-luka akibat tsunami di Lampung, terutama Lampung Selatan.

JUHARSA ISKANDAR

0 comments:

Posting Komentar