Isu Tsunami, Warga Teluk Bandarlampung Mengungsi

BANDARLAMPUNG (23/12/2018) – Isu Tsunami membuat belasan ribu warga Teluk Lampung, sepanjang Jalan Yos Sudarso dan Jalan Malayahati, Bandarlampung panik.  Mereka mengungsi ke tempat lebih tinggi, seperti kawasan Garuntang, Kantor Polda, Bank Indonesia, bahkan hingga Kantor Pemerintah Provinsi,  pukul 09.30 malam Minggu, 22 Desember 2018.

Supri, warga Sukaraja, Bandarlampung, mengatakan ia melihat gelombang  naik. Anak nelayan itu juga menyaksikan laut surut sejenak, berubah warna menjadi cokelat.Tanpa pikir panjang, ia dan sekeluarga meninggalkan rumah, lari ke arah Jalan Gatot Subroto, Garuntang.

Ucup, warga Jalan Yos Sudarso, mengatakan ia masih di tengah laut saat gelombang tinggi datang. Ia segera pulang. Mengungsikan seluruh anggota keluarga. Saat itu ketinggian air di sekitar rumahnya hampir semeter.

Dalam 15 tahun terakhir, sudah tiga kali warga Teluk Lampung mengungsi karena isu tsunami. Sebagian warga, terutama di sekitar Gudang Lelang, banyak yang bertahan, karena saat isu tsunami beberapa tahun lalu, rumahnya kemalingan.

Situs BMKG tanggal 22 Desember 2018 pukul 20.15 memperingatkan hujan lebat dan angin kencang berpotensi di sebagian wilayah Lampung. Lewat Whatsapp, para pejabatnya membantah gempa terjadi di sekitar Bandarlampung.

Seperti isu tsunami sebelumnya, warga sepanjang jalan Yos Sudarso dan Malayahati kembali ke rumah setelah pukul 01.00 Minggu, 23 Desember 2018. Meski masih ada yang bertahan hingga pukul 03.00 di Kantor Pemerintah Provinsi, Polda Lampung, Bank Indonesia, atau menumpang ke rumah saudara.

CHEPIEN RAYDINESYA

0 comments:

Posting Komentar