Ke Krakatau saat Tsunami, 11 Nelayan Lampung Belum Pulang

RAJABASA (26/12/2018) – Hingga Rabu, 26 Desember 2018, puluhan warga Sukaraja, Rajabasa, Lampung Selatan, masih mengungsi di pegunungan. Beratap plastik adanya, bertikar lusuh, yang dilapis dengan daun pisang.

Tak tampak dapur umum di sana, apalagi selimut atau obat-obatan. Yang ada hanya mie instan bantuan pribadi atau swasta. Itulah yang mereka masak, diberikan kepada anak-anak, yang juga takut pulang ke rumah, karena masih ingat dahsyatnya tsunami setinggi 4 meter Sabtu malam, 22 Desember yang lalu.

Mereka juga masih di gunung karena 11 suami belum pulang. Sabtu itu, sekitar pukul 10.00 siang, 18 nelayan Sukaraja, Rajabasa, Lampung Selatan, berangkat mencari ikan ke sekitar Anak Gunung Krakatau. Sekitar pukul 20.00, selagi ngopi di gunung legenda itu, ombak datang. “Kata suami teman saya, mereka berpencar,” ujar Dewi, salah seorang isteri nelayan yang hilang.

Wanita berusia 26 tahun dan baru memiliki anak berusia 1,5 tahun itu mengatakan suaminya dan 17 nelayan yang lain berangkat dengan 9 perahu. Satu perahu dua orang. 8 orang sudah pulang, namun 11 lainnya belum.

Melihat ada yang pulang, Dewi meminta bantuan ke kepala desa dan petugas untuk mencari suaminya, tetapi tidak dipedulikan. “Tadi malam kita ke Basarnas. Katanya mau diusahakan,” katanya.

Mukmin, warga Sukaraja, Rajabasa, yang juga kehilangan adiknya, mengatakan ke-11 nelayan yang belum pulang terdiri dari Sahir , Ari (suami Dewi) , Rohani, Sahri ,Khamsari,  Saman , Roni , Jum,  Asmara, Hasim, dan Ahmad Hafid.

CHEPIEN RAYDINESYA

0 comments:

Posting Komentar