pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Keluarga Tertinggal, Pengungsi Tsunami Sebesi Menangis

CANTI (27/12/2017) – Perintah pengosongan Pulau Sebesi menimbulkan kepanikan pada sebagian pengungsi  tsunami, Kamis, 27 Desember 2018. Sebagian dari mereka menangis karena suami, anak,  atau menantu dan cucu ketinggalan.

Ningsih, yang tiba dengan sekitar 50 warga lainnya di Pelabuhan Canti, Lampung Selatan, Kamis , menangis karena mengkhawatirkan menantunya yang tertinggal saat berangkat. Demikian juga Rodiah, ketinggalan suami, adik, dan anak.

Sehari sebelumnya, Kepala BPBD Lampung Selatan I Ketut Sukerta mengatakan Pemerintah berencana mengosongkan Pulau Sebesi untuk sementara untuk menghindari dampak erupsi Gunung Anak Krakatau. Setelah diungsikan secara bertahap pada Selasa dan Rabu, sekitar 1.300 warga masih bertahan dari jumlah warga 2.800-an.

300 ratusan pengungsi tiba di Pebuhan Canti pada Selasa dan 1.500 pengungsi diangkut dengan Kapal Roro ke Bakauheni pada hari Rabu. Mereka, kemudian, dikumpulkan di Lapangan Tenis Indor Kalianda.

CHEPIEN RAYDINESYA DAN DEDI KAPRIYANTO

Posting Komentar

Posting Komentar

-->