pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Para Tetua Pulau Sebesi Lampung Bertahan Tak Mengungsi

BAKAUHENI (29/12/2018) – Setidaknya 50 warga, terutama para tetua,  bertahan di Pulau Sebesi, meski sekitar 2.800 orang lainnya sudah dievakuasi secara bertahap lewat Pelabuhan Canti, Bakauheni, dan Panjang, sejak Gunung Anak Krakatau meletus dan menimbulkan tsunami pada Sabtu malam, 22 Desember yang lalu.

Samsul, salah seorang warga Pulau Sebesi yang ikut mengungsi ke Kalianda, mengatakan warga yang bertahan umumnya para tetua dan cerdik pandai. “Mungkin mereka lebih mengerti atas situasi dibandingkan kami yang ketakutan tsunami susulan,” katanya, malam Minggu, 29 Desember 2018.

Menurut Samsul, tak seorang pun warga Pulau Sebesi meninggal akibat tsunami 22 Desember. “Ini karena ada sinyal dari Allah. Air surut dulu. Semua warga sudah mengetahui sebagai pertanda tsunami segera tiba. Jadi cepat-cepat mengungsi,” katanya.

Menurut data terakhir Pemkab Lampung Selatan, 20 orang luka berat, 80 luka ringan akibat tsunami di Pulau Sebesi. Rumah rusak mencapai 90-an. Satu orang dikabarkan  hilang, tapi belum ketahuan apakah karena tsunami atau melaut.

DEDI KAPRIYANTO

Posting Komentar

Posting Komentar

-->