Saat diperiksa petugas, Senin, 17 Desember 2018, Sri Mulyani, pemilik rumah dan warung, mengatakan, sebelum merampok pada malam Minggu, 16 Desember, kawanan penjahat sudah masuk ke rumahnya sehari sebelumnya.
Saat itu siang bolong. Ia sedang ke Lampung Timur. Puterinya terbangun mendengar suara dari belakang rumah. Sosok dua orang kabur. Meninggalkan linggis, tangga, dan golok di seberang rumah.
.
Besok malamnya, demikian Sri, ia sudah mencurigai dua orang yang berbelanja di warungnya. “Sudah tampan, beli rokok dua batang,”ujarnya.
Karena berpikir tak ada perampok yang datang dua hari berturut-turut, mereka pun mengacuhkannya. Menjelang dinihari, begitu mendengar suara jendela dijongkel, ia menyalakan lampu ponsel. “Tau-tau golok sudah di leher saya,” katanya.
Suaminya dan puterinya saat itu belum tidur. Mendengar suara gaduh, memeriksa ke belakang, tapi pintu ditutup sang anak, karena takut ayahnya dibunuh perampok. “Saya teriak maling, tidak ada yang mendengar. Setelah perampok jauh, baru tetangga datang,” katanya.
MUSTOPA
0 comments:
Posting Komentar