Menurut Roni, setelah rombongan pencari ikan, yang berjumlah 15 itu, pecah menjadi dua bagian, ia hanya bertemu dengan tujuh nelayan, saat Anak Krakatau meletus dan menimbulkan tsunami. Mereka berjuang menuju pulau terdekat, tapi tertinggal dari yang lain.
Roni mengatakan, dalam sehari semalam, mereka bertempat (bersama Sahiri, Jumroni, dan Ahmad) tetap bersatu menuju Pulau Sebesi. Sekitar 10 km sebelum tiba di sana, Ahmad Hafid tertinggal. “Dia terakhir berenang dengan jerigen warna hitam,” katanya.
Kamtisar Polda Air Lampung Joko membenarkan evakuasi atas nelayan Sukaraja, Rajabasa, Lampung Selatan tersebut. Mereka diangkut dengan KRI Teluk Tonano. Ia juga sudah memperoleh laporan nelayan yang masih terombang-ambing. “Kita masih mencari,” katanya.
DEDI KAPRIYANTO
Posting Komentar