Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Lampung Selatan,
Rini Ariasih mengatakan, Jumat, 4 Januari 2019, di pengungsian Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, ada sekitar 169 anak yang perlu mendapatkan penanganan dan pendampingan.
"Anak-anak takut bermain di laut karena hantaman tsunami, mereka masih trauma dengan laut, Tapi, tak ada sampai trauma berat," katanya.
Rini mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk meminta bantuan psikolog untuk mendampingi anak-anak tersebut agar pulih saat kembali ke tempatnya masing-masing.
Albert Roring, Ketua Universitas Indonesia Peduli Tsunami Selat Sunda mengatakan, pihaknya menurunkan sejumlah relawan dan bantuan untuk para pengungsi.
"Fokus kita di tiga lokasi pengungsian. Bantuan berupa bimbingan psikologis untuk anak-anak juga sembako beserta alas tidur," katanya.
GELLY
0 comments:
Posting Komentar