Keuletan bertani singkong juga yang membuat warga mendorongnya menjadi kepala desa. Ternyata ia berhasil. “Dia membangun jamban, desa kami tidak lagi BAB sembarangan,” ujar Suyatno, warga Waysari.
Pada Tahun 2018 Supriyono membangun gedung Paud dan rigid beton, yang mengurangi jarak tempuh satu dusun ke dusun lain berkurang dari 5 km menjadi 1 km. Yang membanggakannya, sejak menjadi kepala desa, Waysari tak lagi terisolasi, setelah membangun hotmix sepanjang 1,7 km.
Selain jamban, Supriyono juga bedah lima rumah warga tidak mampu. Tujuannya biar lingkungan menjadi lebih sehat. Tahun 2019 mereka mewakili Lampung Lomba di bidang kesra tingkat nasional. Ia sendiri pernah mewakili provinsi sebagai Desa KB Lestari di Menado.
Sebagai daerah paling ujung dari Lampung Selatan, Supriyono mengharapkan pejabat Kabupaten sering menoleh mereka. Masih banyak yang perlu dibenahi agar warganya lebih sehat dan sejahtera.
ADV/CHEPIEN RAYDINESYA
Posting Komentar