Menurut Kepala Dinas Pendidikan Lampung Selatan itu, hanya dua sekolah yang terkena dampak tsunami Sabtu Malam 22 Desember 2018, mengakibatkan 341 siswa menjadi tidak memiliki ruangan sekolah.
Mengenai sekolah di tempat pengungsi, terutama Pulau Sebesi, Thomas mengatakan menyiapkan tenda darurat dan belasan guru. “Namun jumlah muridnya terus berkurang karena para pengungsi sudah kembali ke Sebuku dan Sebesi. Di sana sekolah tidak ada masalah,” katanya.
Rizal, salah seorang orang tua siswa yang mengungsi di Wisma Atlet Kalianda, mengakui anaknya mulai bersekolah sejak Rabu, 9 Januari 2019. “Meskipun serba darurat. Pakaian sekolah juga belum ada,” katanya.
GELLY
0 comments:
Posting Komentar