Durian Runtuh Bukan Lagi Peribahasa di Bandarlampung

KEDATON (24/1/2019) - Mendapatkan durian runtuh bukan lagi peribahasa bagi warga Bandarlampung, termasuk para pedagangnya. Di saat musimnya hingga melimpah, si raja buah itu bertebaran di jalan-jalan utama, dari pagi sampai ke pagi lagi di hari berikutnya. Harganya terbilang murah, dan sakin murahnya membeli satu atau dua butir seperti tidak ada apa-apanya.

Penyuka buah itu bisa mendapatkan rasa yang terbaik, buah segar dan beraroma wangi sangat tajam dan daging yang legit. 

"Kalau beli di jalanan kita bisa cicipi buah yang manis. Pas dapat yang jelek bisa ditukar sama pedagang. Lagi pula lebih santai nikmati wangi dan rasa durian seperti ini," kata Ny Susi, warga Tanjungkarang Barat, saat ditemui sedang menikmati durian di Jalan ZA Pagaralam, Rabu, 23 Januari 2019.

Susi mengaku ketagihan menikmati durian di pinggir jalan karena selalu bisa dipastikan mendapat buah berkualitas. "Beli bawa ke rumah kadang dapat buah gak manis, di sini pedagangnya jamin bisa dikembalikan," ujarnya.

Rahmat, pedagang durian dari Way Ratai mengatakan ia bisa meraup untung Rp1 sampai Rp2 juta per hari. 

"Bisa sampai Rp3 juta lebih kalau di hari libur dan cuaca juga cerah. Kalau lagi sepi paling dapat Rp100 ribu sehari," kata dia.

Rahmat mengatakan, jenis buah yang terbaik adalah durian tembaga karena wanginya lebih tajam dan daging tebal serta berwarna kuning.

DEDI KAPRIYANTO

0 comments:

Posting Komentar