Menurut Rahno, sejumlah warga, memang sudah mencurigai pembangunan jalan untuk 13 titik dengan pagu Rp83 miliar pada Tahun 2018. Rigit beton hanya dengan batu, tidak pakai pembesian. “Sekarang mulai berlobang di mana-mana,” katanya.
Kualitas pembangunan jalan, lewat ABPD Mesuji, demikian Rahno, berbeda jauh dengan infrastruktur yang dikerjakan Pemerintah Pusat atau Provinsi. Ketinggiannya berbeda. Pakai besi. Tapi PUPR Mesuji hanya batu, seperti untuk gang. “Istilah mereka LC, tetapi biasanya untuk pejalan kaki, bukan untuk dilewati kendaraan,” katanya.
Tokoh pemuda Simpang Pematang itu mengatakan KPK perlu investigasi menyeluruh atas proyek pembangunan di Mesuji. “Kalau tidak percaya, datang dan cek saja. Jalan baru selesai akhir Tahun 2018 sudah pada berlubang,” ujarnya.
AGUS RAHARJA
0 comments:
Posting Komentar