"Uang ganti rugi seharusnya Rp140 juta, tapi kami hanya terima Rp30 juta. Uang segitu buat beli tanahnya saja sudah habis. Makanya pembangunan masjid ini kami lanjutkan dari swadaya masyarakat," kata Sumaji, tokoh masyarakat setempat, Kamis, 24 Januari 2019.
Sumaji dan masyarakat di tempat itu tidak tahu harus berbuat apa ketika menerima uang yang susut tersebut. Imbasnya, masjid impian warga tidak pernah rampung sejak dua tahun silam.
"Tempat mengaji anak-anak juga sekarang dekat kandang kambing. Seharusnya mereka belajar di masjid ini karena musala yang digunakan terkena pembabasan jalan tol. Tapi, mau gimana lagi, masjid pun tak bisa kami rampungkan," kata Sumaji.
Di Desa Proklamasi ada 60 kepala keluarga yang terkena pembebasan lahan jalan tol, termasuk lahan dan bangunan musala.
CHEPIEN RAYDINESYA
0 comments:
Posting Komentar