PULAUPANGGUNG (2/1/2019) - Usai melewati jalan raya akan ditemui jalan perdesaan dengan kondisi berbatu di antaranya tanah liat. Sedikit menyulitkan bagi pengunjung apalagi saat musim hujan karena jalanan menanjak dan berliku. Namun, sampai di puncak akan terasa hawa lebih segar disambut bongkahan batu raksasa membentuk kapal laut.
Semua batu-batu itu mengukir tepat seperti kapal, dan warga setempat pun memercayainya kapal yang terdampar dari zaman peperangan dulu. Sungai besar melintasi pegunungan Pekon Way Harong, Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus. Kapal itu terjebak dan akhirnya tetap berada di puncak perbukitan.
Monalia, anggota Kelompok Sadar Wisata Kapal Batu mengatakan, ada bongkahan bekas kapal dan dipercayai peninggalan orang dulu yang terjebak peperangan. Di tempat itu juga ada batu sembahyang, menghadap ke kiblat.
"Saat waktu salat, kalau ada pengunjung harus ke atas tidak boleh di dekat batu ini, setidaknya harus menjalani salat juga jika sudah waktu salat," kata dia.
Jailani, Wakil Ketua Pokdarwis Kapal Batu mengatakan, sejak diresmikan Pemkab Tanggamus sebagai tempat wisata, tempat itu selalu ramai pengunjung. Pihak desa memungut biaya Rp5 ribu untuk tiap pengunjung, terdiri tiket masuk Rp3 ribu dan parkir kendaraan Rp2 ribu. Pengunjung yang membawa mobil Rp10 ribu.
Hanya saja, kata dia, pihak desa masih kesulitan mengembangkan apalagi menambah fasilitas karena terbatas dana. "Kami baru bisa membangun jalan dan itu dari Dana Desa," katanya.
AFNAN HERMAWAN
Membuktikan Kapal Batu Terdampar di Pegunungan Tanggamus
... menit baca
Dengarkan
Sebelumnya
...
Selanjutnya
...
Posting Komentar