Rijal, ketua Buruh Pelabuhan Canti, mengatakan Dermaga Canti ambruk karena tidak lagi mampu menahan beban kapal yang bersandar. Tiga orang sedang berada di atasnya. Mereka selamat karena terjun ke air laut.
Menurut Rijal, dermaga berusia 30 tahun itu sudah goyang sejak dihantam tsunami. Karena tak ada perhatian dari Pemerintah, mereka mulai meminta sumbangan dari penyeberang. “Biar tetap bisa dipakai,” katanya.
Dermaga Canti satu-satunya alternatif pelabuhan menuju Pulau Sebuku, Sebesi, dan Gunung Anak Krakatau dari Lampung Selatan. Dari sini warga atau wisatawan biasanya diangkut dengan perahu berpenumpang dari 20 hingga 60 orang, termasuk sepeda motor dan hasil bumi.
Kepala Pos Dermaga Canti Syaifullah mengatakan ia sudah melaporkan ambruknya dermaga tersebut ke Bakauheni. Untuk sementara, karena warga dan relawan banyak hilir mudik ke Pulau Sebesi dan Sebuku, dermaga terus mereka pakai. “Ada tiga kapal dengan 1 trip per hari berangkat sejak pekan lalu,” katanya.
GELLY
0 comments:
Posting Komentar