Putri tak dikenal namanya tapi lekat di ingatan warga terutama kaum perempuan di tempat itu, menggunakan batu lesung untuk merawat kecantikannya. Sebelumnya tersimpan di atas perbukitan, tapi di tahun 1933 terjadi gempa bumi mengakibatkan batu terdampar ke dataran rendah, yang kini menjadi wilayah persawahan.
"Seorang putri raja cantik mirip bidadari kalau merawat kecantikannya mencari bahan-bahannya dari hutan. Kemudian ditumbuk menggunakan batu ini. Penumbuknya atau helu masih ada, tapi tidak ada yang tahu keberadaannya," kata Nasrin, warga setempat, Jumat, 11 Januari 2019.
Keberadaan batu itu berkali-kali pula diteliti tapi belum secara ilmiah, hanya melalui uji ilmu gaib. Dan mereka yang pernah mencobanya memercayai keunikan batu tersebut.
"Kaum perempuan di sini juga percaya kalau ingin wajahnya mulus, pasti menggunakan batu lesung ini. Mereka membasuh mukanya menggunakan air dari batu lesung ini," kata Nasrin.
Peratin Pekon Luas Haidir menambahkan, mitos perawatan kecantikan sudah terbukti karena mereka yang sudah mencobanya biasanya wajahnya halus. "Remaja di kampung ini rata-rata wajahnya halus," kata dia.
Haidir mengatakan, pihaknya sudah mengajukan situs tersebut sebagai aset dan destinasi wisata kepada pemerintah daerah. "Tapi, sayangnya sampai kini belum ada perhatian," ujarnya.
AHMAD SIKOTRI/LILIANA PARAMITHA
0 comments:
Posting Komentar