Kepala Pos Pemantau Hargo Pancuran Andi Suardi, Minggu, 24 Februari 2019, mengatakan, gunung legenda itu tidak hanya meletus, tetapi bertambah tinggi dari 110 menjadi 155 meter. Sebelum erupsi puncak pada 22 Desember 2018, tinggi Sang Rakata 338 meter.
Mengamati sejarah Krakatau Family sejak meletus pada 1883, demikian Andi, Sang Rakata akan terus membangun diri selama 8 tahun hingga perkasa kembali. Selama itu letusan terus terjadi. Dalam Februari, erupsi beramplitudo maksimum 22 mm dan durasi antara 2 hingga 3 menit.
Selain letusan, Gunung Anak Krakatau, sekali dalam dua hari, mencatat gempa hembusan dan vulkanik dalam. Tremor menerus terjadi pada 23, 22, 17, 16, 15, 14 Februari, dan 24 hingga 31 Januari 2019.
Andi mengatakan status Gunung Anak Krakatau masih dalam siaga. Wisatawan dan nelayan tidak diperkenankan mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah. Ia mengetahui kian banyak yang mengunjungi Gunung Legenda itu. “Sama sekali tidak ada izin dari pihak kami,” katanya.
GELLY
0 comments:
Posting Komentar