pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Harga Anjlok, Petani Jagung Lampung Selatan Kelimpungan

BAKAUHENI (28/2/2019) - Petani jagung di Desa Semanak Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, tak berdaya dan hanya bisa membayangkan bakal mengalami kerugian besar. Ongkos yang mereka keluarkan untuk menanam hingga memanen komoditas itu, tak sepadan lagi dari penerimaanya.

Saat panen raya ini, harga jual hanya Rp2 ribu per kilogram, padahal mereka sudah mengeluarkan banyak untuk pembelian bibit, pupuk, hingga ongkos buruh untuk memanen. 

"Sebelum panen harga jual Rp5.800 per kilogram, dan kami perkirakan masih bisa untung. Tapi, kini dengan harga yang berlaku berat rasanya dapat keuntungan apalagi balik modal," kata seorang petani jagung, Erlan, Kamis, 28 Februari 2019.

Ia mengatakan, harga jual Rp2 ribu ke penampung tak sebanding dengan modal awal menanam lebih kurang Rp2 juta, untuk luas lahan sekitar 1 hektare. Ditambah lagi bibit jagung Rp500 ribu per sak, pupuk Rp300 ribu per kuintal. 

Ruhi, buruh angkut jagung mengatakan, penerimaan mereka juga berkurang karena ongkos angkut berkurang. "Kami pun jadi berkurang pendapatan karena harga anjlok ini," ujarnya.

AZIZI

0

Posting Komentar

-->