Siang itu, di luar pagar Balai Kota, pengunjuk rasa yang tergabung dalam Ormas Garab dan Keramat meneriakkan ketidakberesan pembangunan Bandarlampung. Jumlahnya puluhan orang. Mereka membawa sejumlah poster, mengkritisi Wali Kota Bandarlampung.
Wali Kota meminta sekuriti memanggil korlap, yang diwakili Rahman dari Garab dan Sudir dari Keramat. Setelah beberapa saat berdialog di tangga Balai Kota, persoalan mengerucut ke Jalan Pulau Damar, yang dinilai ambelas selesai dibangun.
Herman HN mengajak ke lokasi. Di Jalan Pulau Damar, Wali Kota melihat penurunan bibir jalan di Pulau Damar. Wali Kota melihat hal itu karena sering dilalui kendaraan bertonase di atas 20 ton. Ia melihatnya bukan karena pengerjaan asal-asalan.
JUHARSA ISKANDAR
0 comments:
Posting Komentar