Warga setempat sudah bergotong royong membangun jembatan terbuat dari pohon kelapa agar bisa dilalui. Tapi, cara seperti itu tidak efektif dan berhasil, jalan hanya dapat dilalui pengendara sepeda motor. Dan itu juga harus berhati-hati karena di bawah jalan rusak ada terowongan air.
Gorong-gorong memiliki lebar enam meter, kedalaman tiga meter, dibangun tahun 1990 dan hingga kini belum pernah ada perbaikan.
Ariyanto, warga setempat mengatakan, Kamis, 7 Februari 2019, jarak tempuh ke kota yang biasanya hanya mencapai 30 menit, kini harus ditempuh sekitar satu jam.
Ahmad, warga lainnya berharap pemerintah segrea memperbaiki kerusakan karena akses utama warga.
ADI SUSANTO
0 comments:
Posting Komentar