pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Mesuji Era Khamami: Relokasi Rumah Pinggir Sungai Mangkrak

MESUJI (26/2/2019) – Keluhan warga soal pembangunan Mesuji di tangan Khamami terus bertambah. Bantuan rumah untuk warga yang direlokasi dari pinggir sungai ternyata mangkrak dari Tahun 2016, padahal kas Pemkab sudah 100 persen mengeluarkan anggarannya.

Program ini pernah disebut andalan oleh Khamami, dengan istilah Bantuan Perumahan Layak Huni, yang disingkat dengan baperlahu. Diperuntukkan bagi warga desa-desa tua di Mesuji, yang tinggal di bibir sungai dan sering terkena banjir pada musim hujan.

Setiap warga memperoleh bantuan Rp26 juta berupa material. Di Tanjung Harapan warga dibagi 13 kelompok atau 65 Kepala Keluarga. Namun, yang terbangun hanya 35 rumah.  Pada Selasa, 26 Februari 2019, bangunan yang dianggap sudah jadi tanpa pintu , jendela, dan lantai.

Di Sri Tanjung, warga yang menerima bantuan 120 rumah. Yang sudah dibangun 65, juga tanpa pintu, jendela, dan lantai. Masing-masing ketua kelompok sudah menandatangani pencairan  55 unit yang belum berwujud atau tidak lengkap, dengan nilai Rp26 juta per unit pada Tahun 2016.

Sekretaris Dinas Perumahan dan Pemukiman Mesuji Agung Subandara mengakui proyek bantuan rumah tersebut sudah 100 persen memakai APBD 100 pada Tahun 2016 dan mangkrak hingga Tahun 2019.

Persoalan ini mencuat setelah DPRD hearing ke desa-desa dan melaksanakan rapat dengar gabungan komisi dengan beberapa OPD di Gedung DPRD Mesuji, Senin, 25 Februari 2019.


SUPRIYONO

Posting Komentar

Posting Komentar

-->