Program ini pernah disebut andalan oleh Khamami, dengan istilah Bantuan Perumahan Layak Huni, yang disingkat dengan baperlahu. Diperuntukkan bagi warga desa-desa tua di Mesuji, yang tinggal di bibir sungai dan sering terkena banjir pada musim hujan.
Setiap warga memperoleh bantuan Rp26 juta berupa material. Di Tanjung Harapan warga dibagi 13 kelompok atau 65 Kepala Keluarga. Namun, yang terbangun hanya 35 rumah. Pada Selasa, 26 Februari 2019, bangunan yang dianggap sudah jadi tanpa pintu , jendela, dan lantai.
Di Sri Tanjung, warga yang menerima bantuan 120 rumah. Yang sudah dibangun 65, juga tanpa pintu, jendela, dan lantai. Masing-masing ketua kelompok sudah menandatangani pencairan 55 unit yang belum berwujud atau tidak lengkap, dengan nilai Rp26 juta per unit pada Tahun 2016.
Sekretaris Dinas Perumahan dan Pemukiman Mesuji Agung Subandara mengakui proyek bantuan rumah tersebut sudah 100 persen memakai APBD 100 pada Tahun 2016 dan mangkrak hingga Tahun 2019.
Persoalan ini mencuat setelah DPRD hearing ke desa-desa dan melaksanakan rapat dengar gabungan komisi dengan beberapa OPD di Gedung DPRD Mesuji, Senin, 25 Februari 2019.
SUPRIYONO
Posting Komentar