Dampak paling parah terjadi di wilayah perbatasan Provinsi Lampung dengan Sumatera Selatan. Ketinggian air tiap banjir mulai 1 meter sampai 2 meter.
Heridetal, pemilik kebun karet di Kecamatan Simpang Pematang, menuturkan, Selasa, 19 Februari 2019, luas lahan terdampak banjir diperkirakan puluhan ribu hektare karena terjadi di beberapa wilayah.
"Aktivitas kami berhenti tiap banjir, berarti kami kehilangan pendapatan. Air melimpah ke perkebunan karena alirannya tertutup proyek jalan tol," kata dia.
Ia mengatakan, banjir menjadi langganan sejak tiga bulan lalu dan mengakibatkan warga setempat harus mencari sumber pendapatan di luar perkebunan.
“Jika banjir kami tak bisa menyadap, dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mencari ikan atau berutang sana-sini,” katanya.
AGUS RAHARJA
0 comments:
Posting Komentar