Hasil investasi Lipan, GMBI, dan Forum Komunikasi Wartawan Pesawaran, Sabtu 23 Februari 2019, sebagian pohon baru ditebang pada Jumat malam. Para pembalak umumnya kerja di malam hari agar tidak mencolok kepada warga sekitar.
Sumara, Ketua Lipan Pesawaran menduga aparat terlibat dalam penghabisan pohon sonokeling tersebut. “Ini hutan register. Kalau diawasi tidak mungkin ada yang berani,” ujarnya.
Feri Darmawan, ketua FKWP, mengatakan pohon sonokeling ditanam Departemen Kehutanan pada Tahun 1985 untuk menahan air hujan tidak membanjiri daerah sekitarnya. “Yang terjadi sekarang, sedikit hujan, Gedongtataan sudah banjir,” ujarnya.
Menurut warga sekitar, penggundulan Regsiter 19 Waylima sudah berlangsung lama. Sedangkan penghabisan pohon sonokeling berlangsung dalam setahun terakhir. Karena melihat ada aparat terlibat, mereka memilih diam.
Lipan, GMBI, dan FKWP Pesawaran mengharapkan aparat terkait menghentikan penggundulan Register 19 dan menindak pembalak liar.
IWANSYAH
0 comments:
Posting Komentar