Jino, besan ayah Tyas, mengatakan putra Caleg PDIP Nomor Urut 1 dari Jatiagung, Lampung Selatan itu, menjadi lebih pendiam setelah pacarnya memutuskan ikut tes polwan. Mereka kemudian putus dan menjadi jarang komunikasi dengan teman-temannya.
Menurut sang paman, mahasiswa Itera Bandarlampung itu hanya mendengar bapaknya Asnawi, yang juga mantan kepala desa dua periode di Wayhui, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan. “Kalau dia memiliki masalah, dia hanya dengar bapaknya,” katanya.
Pagi itu, demikian Jino, Tyas berangkat dari rumah pukul 09.30 pagi. Dikabarkan sempat ke Kampus di Institut Teknologi Sumatera, yang hanya berjarak beberapa kilo dari rumahnya. Keluarga umumnya baru mengetahui remaja berusia 21 tahun tersebut terjun dari atap Gedung Transmart Bandarlampung dari media sosial.
Belasan keluarga mengikuti autopsi jenazah Tyas Sancana Ramadhan hingga pukul 21.00 malam Sabtu, 22 Februari 2019. Aswani, sang bapak, tampak masih terpukul. “Saya masih tegar hingga saat ini. Saya takut, kalau diwawancara ambruk,” ujarnya.
DEDI KAPRIYANTO
0 comments:
Posting Komentar