Nadir, kepala Pekon Bandar Baru, mengatakan, pada mulanya warga tidak mengetahui tanaman tersebut bunga bangkai. Setelah mekar dan tumbuh setinggi 2 meter, masyarakat baru heboh, dan menguploadnya ke media sosial.
Haidar, mahasiswa Universitas Lampung, yang melihat tanaman itu Rabu, 6 Februari 2019, mengatakan bunga bangkai di Bandar Baru berbeda dengan raflesia di Bengkulu. “Yang ini meninggi ke atas, sementara di Bengkulu melebar di bawah,” katanya.
Menurut Nadir, bunga bangkai di Pekon Bandar Baru sudah tiga kali muncul, dengan periodik satu kali dalam tujuh tahun. Pertama muncul saat Gempa Liwa pada 1984 yang lalu. Saat itu tinggi tanaman mencapai 5 meter.
Bunga bangkai di Bandar Baru mekar selama 5 hari. “Hanya mekar tujuh hari, setelah itu menjadi batang seperti pisang,” ujar Haidar, mahasiswa Unila.
Tanaman setinggi 2 meter itu sempat menjadi penghasilan bagi warga sekitar. Mereka memungut Rp5 ribu bagi setiap orang yang melihat. Namun, pada Rabu, 6 Februari 2019, mulai layu.
SIKOTRI DAN LILIANA P
0 comments:
Posting Komentar